Rinalwan: Pinjol Bukan Solusi Terbaik Sebagai Pembiayaan Pendidikan
Cimahi, POSJAYANEWS - Bekerja sama dengan Lima Waktu Radio Streaming, Forum Silaturahmi Pimpinan Redaksi (FORSIP) Kota Cimahi gelar acara Live Talk-Show sosialisasi visi misi calon legislatif (caleg) DPRD Provinsi Jabar dari Partai Kesatuan Bangsa, Rinalwan Buchari, MBA., MIS., Dipl. UT. caleg DPRD Provinsi Jabar dan Narasumber Ir. Maktar S. Nugraha mewakili Kadin Kota Cimahi di Studio BRAM, Jl. Ganda Wijaya, Cimahi Mall Kota Cimahi, (31/01/2024).
Di acara Live Talk-Show ini, pembawa acara Kristin Simanjuntak, menanyakan seputar dunia pendidikan, kesehatan dan UMKM di Jawa Barat, dan Rinalwan mengatakan dari bidang pendidikan seharusnya sistemnya yang harus dibenahi bukannya pembiayaan pendidikan melalui pinjol yang diusulkan sebagai alternatif solusinya.
"Program Pemberdayaan Umat Berakhlak (PUB) merupakan salah satu program yang telah kami lakukan sejak tahun 2022, dimana program PUB ini telah menghasilkan ratusan lulusan yang telah berhasil bekerja dan mengembalikan uang biaya pendidikan," terang Caleg Dapil 1 Jabar dari PKB ini.
Sistem rekrutmen program PUB ini, kata Rinalwan, dari siswa tamatan SMK/SMA baik swasta maupun negeri yang kurang mampu tetapi memiliki nilai bagus, dan selanjutnya akan diberikan uang saku, pemondokan dan juga pendidikan gratis.
"Selepas pendidikan Diploma Informatika (D3), akan disalurkan penempatan kerjanya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk sustainable program PUB ini, kami mewajibkan peserta program ini untuk mengembalikan sebesar 25 % dari total income yang didapat di perusahaan tempatnya bekerja," kata Caleg Dapil 1 Kota Bandung - Kota Cimahi Jabar.
Lanjutnya, program PUB ini telah menghasilkan income sebesar 200 juta, dan kedepannya rekrutmen siswa program PUB akan bisa menampung lebih banyak siswa lagi.
"Harapan kami, nanti jika terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar, setidaknya kami dari PKB telah mempelopori peningkatan bidang pendidikan, disamping terjalin link & match dengan dunia kerja," imbuhnya.
Disinggung dengan program kredit mahasiswa indonesia (KMI) diawal tahun delapan puluhan, Rinalwan mengatakan hampir sama dengan pembiayaan kuliah PUB ini, hanya saja sesudah mahasiswa tersebut tamat dan bekerja nantinya ijazahnya tidak ditahan sebagai jaminan.
"Peserta didik program PUB ini diwajibkan membayar kembali biaya pendidikannya, untuk kesinambungan program ini. Ini semua murni pengabdian kami, bukan bisnis dengan profit margin oriented," tegas Caleg PKB ini. (prabu)
Posting Komentar