Pj. Wali Kota: Hindari Middle Income Trap, Dekranasda Berdayakan Pelaku Dunia Usaha
POSJAYANEWS - Disdagkoperin Kota Cimahi selenggarakan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Award Kota Cimahi tahun 2024, dirangkaikan dengan pemberian penghargaan Koperasi Berprestasi dan Launching Layanan UMKM Campernik di Cimahi Techno Park Jl. Baros, Cimahi Selatan (06/09/2024).
Dalam sambutannya, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan H.Endang, S.IP., MT. menyampaikan Dekranasda Award ini sebagai bukti wujud apresiasi Pemkot Cimahi terhadap Koperasi dan UMKM Kota Cimahi yang saat ini telah banyak berkontribusi terhadap tumbuh dan berkembangnya perekonomian Kota Cimahi.
"Adapun peserta yang terlibat dalam Dekranasda Award tahun ini ada sebanyak 19 Koperasi, 15 peserta Wirausaha baru tahun 2024 yg sudah mengikuti pembinaan dan menang Dekranasda Award sebanyak 6 orang," terangnya.
Dalam kesempatan malam ini, kata Endang, beliau memberikan penghargaan dan terima kasih apresiasi setingi - tingginya kepada Pj. Wali Kota Cimahi, Dr.H.Ir. Dicky Sahromi, Msc.
"Dekranasda Award tahun 2024 ini, kita sampaikan apresiasi sebesar - besarnya kepada Bapak Pj. Wali Kota, yang telah memfasilitasi dan mendorong pelaku usaha di Kota Cimahi agar bisa memiliki usaha yang tangguh, maju dan berkembang," tegasnya.
Doorstop statement, Pj. Wali Kota mengatakan Dekranasda Award dan Koperasi Award ini bukan hanya sebagai penghargaan, tetapi dilakukan untuk menciptakan iklim usaha yang bagus dan juga agar mereka bisa naik kelas dalam rangka tujuan yang lebih besar.
"Kita ingin jadikan Kota Cimahi Campernik dalam 20 tahun ke depan apabila dunia usaha mencapai 5%, dan sekarang ini baru 3%," katanya.
Lanjut Dicky, tujuan besarnya adalah jangan sampai usia produktif tenaga kerja kita semakin tinggi, dan mereka tidak mempunyai lapangan berusaha atau lapangan pekerjaan.
"Dekranasda ini, sebagai usaha untuk mengenalkan produk - produk Cimahi agar bisa dikenal luas, selanjutnya pemberdayaan usaha agar kita mencintai produk lokal sendiri," imbuhnya.
Jangan kita terjebak, kata dia, dengan middle income trap dimana angka pendapatan kelas menengah yang tinggi akan tetapi mereka belanjakan bukan produk kita, atau yang tidak perlu.
"Sebaiknya dari pada duit mereka disimpan di penyimpanan bank (passive income), lebih baik diupayakan untuk lakukan investasi. Untuk itulah dalam Dekranasda ini, bisa dilakukan investasi dan pembinaan yang akan menguntungkan warga masyarakat," tandasnya. (maruli/prabu)
Posting Komentar